Awalnya saya menjumpai teman saya yang sedang mendokrinkan khilafah (ala HTI) kepada tetangga. Sebenarnya dia itu warga NU, dan ilmu agamanya juga sebenarnya lumayan. Dia alumni pesantren NU, dan kecintaannya terhadap NU tidak perlu diragukan lagi. Tapi karena hidupnya saat di pesantren dulunya hanya belajar kitab fiqh saja, namun lemah dalam siyasah (ilmu politik), baik politik Islam apalagi politik global, maka saat disodorkan gerakan politik dia tidak bisa berkutik, dia telan saja ajakan politik yang terbungkus khilafah.
Sekali lagi karena ilmu siyasahnya lemah walau teman saya itu jago dalam bidang agama, maka saat didoktrin khilafah ala HTI, dia tergiur dan akhirnya ikut HTI. Karena sudah terpapar dan meyakini bahwa khilafah ala HTI itu khilafah ala minhajin nubuwah maka tak henti-hentinya dia menyebarkan ajaran tersebut ke tetangga sekitar. Dengan percaya diri, dia mendakwahkan khilafah ala HTI, dikiranya itu ajaran Islam dan dia merasa berdakwah demi Islam. Ya itu tadi karena khilafah dikiranya ajaran Islam.
Saya baru tahu sepak terjangnya dia karena dikasih tahu teman saya yang lain. Lalu dia saya ajak diskusi. Intinya saya kasih tahu bahwa apa yang dia dakwahkan yaitu khilafah model HTI itu sebenarnya bukan agama tapi politik. Khilafah yang digembar-gemborkan HTI itu tujuannya politik, mengambil alaih kekuasaan.
Dan selanjutnya saya kasih data bahwa HTI khususnya yang di Indonesia itu siperjuangkan oleh orang-orang Wahabi. Dari pernyataan inilah dia langsung tersentak. Begitu disinggung Wahabi, dia sangat anti pati. Saya jelaskan bahwa HTI itu gerakan Wahabi. Lalu saya tunjukkan akaun-akun maupun group HTI yang ada di facebook, bahwa yang didakwahkan mereka itu ajaran Wahabi dikawinkan dengan ajaran khilafah HTI.
Dari situlah dia langsung percaya dan akhirnya meninggalkan HTI. Karena awalnya dia hanya mengira bahwa gerakan khilafah HTI itu untuk semua umat Islam, apapun alirannya, apapun organisasinya, boleh ikut HTI, karena apa yang diperjuangkan HTI itu hakikatnya ajaran Islam. Padahal tidak demikian. HTI adalah gerakan politik yang rohnya adalah ajaran Wahabi.
Inilah diantara satu alasan mengapa HTI harus ditolak khususnya bagi warga NU dan umumnya umat Islam secara keseluruhan yaitu ajaran yang dibawa HTI itu Wahabi. Ini sangat berbahaya andaikata HTI berhasil mengkhilafahkan Indonesia (ini andai ya). Jika itu terjadi maka target utama mereka adalah menghancurkan NU. Pada titik inilah yang kadang teman-teman saya yang NU tidak terlalu paham, dikiranya HTI tidak ada sangkut pautnya dengan program Wahabisasi global.
Jadi gerakan khilafah yang diusung HTI ini hakikatnya adalah gerakan Wahabisasi khususnya negara dimana HTI diperjuangkan. Jadi gerakah khilafah HTI ini, rohnya adalah ajaran Wahabi.
Komentar
Posting Komentar