Ust Ma'ruf Khozin
عَنْ إِبْرَاهِيْمَ قَالَ إِذَا أُدْخِلَ الْمَيِّتُ الْقَبْرَ حُلَّ عَنْهُ الْعُقَدُ كُلُّهَا. عَنْ عَامِرٍ قَالَ يُحَلُّ عَنِ الْمَيِّتِ الْعُقَدُ. عَنْ جُوَيْبِرٍ قَالَ أَوْصَانِي الضَّحَّاكُ أَنْ يُحَلَّ عَنْهُ الْعُقَدُ. عَنِ الْحَسَنِ وَابْنِ سِيْرِيْنَ قَالَا يُحَلُّ عَنِ الْمَيِّتِ الْعُقَدُ. (مصنف ابن أبي شيبة - ج 3 / ص 208)
"Dari Ibrahim (bin Adham), ia berkata: "Jika mayit dimasukkan ke kubur, maka semua ikatan dilepas". Dari Amir, ia berkata: "Ikatan mayit dilepas". Dari Juwaibir, ia berkata bahwa: "al-Dhahhak berwasiat kepadaku untuk melepas ikatannya". Dari Hasan al-Bashri dan Ibnu Sirin, keduanya berkata: "Ikatan dilepas dari mayit" (Mushannaf Ibni Abi Syaibah 3/208).
Dalam pandangan ulama Syafiiyah semua tali ikatan kain kafan dilepas saat di dalam kubur, termasuk tali pocong:
(يُشَدُّ ) نَدْبًا ( عَلَى صَدْرِهَا ) فَوْقَ الْأَكْفَانِ ( ثَوْبٌ سَادِسٌ يَجْمَعُ الْأَكْفَانَ ) عَنْ انْتِشَارِهَا ( وَيُحَلُّ عَنْهَا فِي الْقَبْرِ ) كَبَقِيَّةِ الشَّدَّادَاتِ (أسنى المطالب - ج 4 / ص 248)
"Dianjurkan janazah wanita untuk diikat di bagian dadanya di atas kafan yang menghimpun semua kafan agar tidak lepas... dan tali pengikat tersebut dilepas di dalam kubur seperti tali ikatan lainnya" (Syaikhul Islam Zakariya al-Anshari, Asna al-Mathalib 4/248)
Komentar
Posting Komentar