اللَّهُمَّ
طَهِّرْ الْسِنَتَنَا مِنَ الْغِيْبَةِ وَالنَّمِيمَةِ
Allahumma tahhir alsinatana minal ghibati wan namiimati
Ya Allah, bersihkanlah lisan kami dari sifat menggunjing orang, dan mengadu domba orang.
-Kitab Durus li Syaikh Ibrahim
Ad-Duyas
Doa ini adalah permohonan kepada Allah untuk membersihkan lisan dari dua dosa besar, yaitu menggunjing (ghibah) dan mengadu domba (namimah). Dengan mengucapkan اللَّهُمَّ طَهِّرْ الْسِنَتَنَا مِنَ الْغِيْبَةِ وَالنَّمِيمَةِ (Allahumma tahhir alsinatana minal ghibati wan namiimati), seorang Muslim memohon agar dijauhkan dari kebiasaan buruk yang dapat merusak hubungan sosial dan menyebabkan kehancuran dalam masyarakat. Doa ini mengajarkan pentingnya menjaga lisan agar tidak melukai orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ghibah adalah tindakan berbicara tentang aib seseorang tanpa sepengetahuan mereka, sementara namimah adalah perilaku menyampaikan ucapan atau kabar yang memicu permusuhan di antara orang-orang. Kedua perilaku ini tidak hanya merusak kehormatan orang lain, tetapi juga mencemari hati dan jiwa pelakunya. Dengan memohon kepada Allah agar dibersihkan dari sifat-sifat ini, seorang hamba menunjukkan kesadaran akan bahaya dosa lisan dan keinginan untuk memperbaiki dirinya dalam menjaga keharmonisan sosial.
Doa ini juga menjadi pengingat pentingnya menjaga lisan sebagai bagian dari ibadah. Lisan adalah karunia Allah yang dapat membawa manfaat besar jika digunakan dengan baik, namun juga dapat menjadi sumber dosa jika disalahgunakan. Dengan berdoa agar terhindar dari ghibah dan namimah, seorang Muslim berkomitmen untuk menjadikan lisannya sebagai alat yang mendatangkan kebaikan, seperti menyampaikan kebenaran, mempererat persaudaraan, dan menghindari perilaku yang dapat merusak kedamaian.
Komentar
Posting Komentar